Camellia Gomez mulai terjun ke entertainment pada tahun 2000,
awalnya ia jadi model di sebuah majalah dewasa, foto-fotonya seksi, dan Gomez
mengakui betul bahwa imej yang melekat pada dirinya selama ini memamg dari dulu
seksi.
Pertama jadi model ia ditawari oleh temannya untuk berpose
foto seksi. Sebenarnya ia takut kalau orangtuanya melarang dirinya untuk berfoto
foto seksi seperti itu dan ia juga malu karena dirinya orang kampung yang tidak
tahu apa-apa tentang dunia model, tapi temannya membujuk dan kemudian berhasil
menyakinkan dirinya bahwa itu tidak apa-apa karena itu hanya foto saja.
Setelah sukses pengalaman pertama berpose foto seksi jadi
model, ia pun semakin percaya diri untuk ikut foto hunting. Darwis Triadi,
fotografer terkenal, pernah secara khusus memotret dirinya. Bahkan ia pernah
juga mengikuti fashion show hasil rancangan pakaian Yudhistira.
Kemudian, banyak tawaran menghampirinya untuk jadi model.
Tidak hanya itu saja, ia juga mendapat kesempatan emas untuk mengikutri event akbar
‘Seribu Motor Harleydavidson’ yang digelar di Bandung, dari sepuiluh modelnya
salah satunya adalah dirinya. Adapun di majalah Popular, ia juga pernah jadi ‘angel’nya
yang mengadakan show pergi kemana-mana.
Setelah itu, tawaran job untuk jadi foto model bejibun, begitu
banyak, bagaikan jamur yang tumbuh di musim hujan, ia sampai menjalani sesi
foto hunting yang banyak sekali, baik di dalam negeri maupun luar negeri,
seperti di Hongkong, Malaysia, Singapura.
Arti entertainment bagi seorang Gomez adalah dunia
hiburan dimana ia harus mampu menghibur untuk seluruh masyarakat, terutama pada
para penggemarnya, agar masyarakat tetap mengenal dirinya dan mampu berbuat
sesuatu yang berarti dan bermanfaat pada masyarakat.
Pekerjaannya rileks dan santai, tapi sebenarnya tidak
bisa dikatakan rileks-rileks amat karena ia tentu harus berkomitmen dengan
jadwal pekerjaan yang surat kontraknya sudah ditandatanganinya.
Ia senang terjun ke entertainment karena ia bisa bertemu dengan
banyak orang, bertemu dengan orang-orang baru, dapat teman baru, karena ia
memang senang bersosialisasi, dimana yang awalnya tidak kenal jadi kenal.
Sewaktu masih kuliah ia pernah juga mencicipi pekerjaan
sebagai sekretaris tapi tidak bertahan lama karena ia tidak betah. Ia memang tidak
suka kerja di kantoran, yang hanya duduk di belakang meja dan hanya bertemu
dengan orang itu-itu saja. Setelah ia mampu menamatkan pendidikannya di Jurusan
Sekretaris Santa Lucia Jalan Dewi Sartika Jakarta Selatan, ia pun tetap lebih
memilih untuk berkarir di entertainment, karena ia bisa sering pergi keluar
kota dan bisa jalan-jalan sekalian shopping serta bisa membunuh waktu tapi bisa
dapat duit.
Ia pernah menjalankan usaha, tapi tidak sukses karena itu
ia ingin fokus pada entertainment. Harapannya ia ingin jadi orang yang sukses
di entertainment, tapi bukan yang karbitan, karena sukses yang diraih tentu membutuhkan
proses dan itulah seninya sebuah perjuangan dan doa hingga sukses yang diraih
akan indah pada waktunya. Semoga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar